Jumat, 29 Juli 2016

Hakko I Chiu

Hakko Ichiu (八紘一宇 Hakkō Ichiu?, Delapan Penjuru Dunia Di Bawah Satu Atap) adalah slogan persaudaraan universal yang digunakanJepang untuk menciptakan Kawasan Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya dalam Perang Dunia II. Slogan ini berasal dari kalimat "掩八紘而爲宇" dalam Nihon Shoki jilid 3 bab Kaisar Jimmu yang berarti "seluruh negeri bagaikan sebuah rumah" atau "Dunia dalam satu keluarga".
Jepang adalah pusat dunia dan kaisar sebagai pemimpinnya. Kaisar adalah dewa di dunia yang mendapat kedewaannya dari amaterasu omikami langsung. Kami (dewa), melindungi jepang dengan segala kekuatannya hal ini menjadikan jepang suprior, lebih kuat, istimewa dibanding negara lain di dunia semua hal tesebut adalah dasar dari kodushugisa (jalan kekaisaran) sehingga jepang memiliki misi suci untuk menjadikan dunia sebagai satu keluarga dengan jepang sebagai pemimpin.

Hakko Ichiu adalah suatu ajaran di jepang yang mengajarkan agar dunia di bentuk menjadi keluarga besar di pimpin oleh bangsa jepang.idiologi hakko ichiu delapan penjuru dunia di bawah satu atap. Hal inilah yang menyebab kan Jepang ikut Perang Dunia II, karena mereka merasa Jepang adalah yang pantas untuk menjadi pemimpin dari keluarga tersebut.

Pada saat penjajahan oleh Belanda berhenti di Indonesia sekitar tahun 1942, Jepang masuk ke Indonesia dengan menggunakan semboyan Hakko Ichiu. Jepang mengaku bahwa mereka merupakan saudara tua dari bangsa Indonesia. Indonesia ketika itu percaya dengan semboyan hakko ichiu tersebut karena Indonesia dulu mempercayai adanya sistem kepercayaan Ratu Adil. Apa itu ratu adil? ratu adil merupakan istilah yang digunakan masyarakat Indonesia sejak dahulu yang menyatakan bahwa Setelah kesusahan pasti ada sesuatu yang membahagiakan.


Jepang melakukan propaganda propaganda seperti 3A, yaitu bahwa Jepang adalah cahaya, pelindung, serta pemimpin Asia. Awalnya bangsa Indonesia percaya terhadap Jepang, namun setelah mengetahui perlakuan Jepang terhadap mereka, mulai timbulnya perlawanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar