GNB atau Gerakan Non Blok adalah
persatuan negara-negara berkembang yang baru merdeka pada 1961 pada KTT pertama
GNB di Beograd, Yugoslavia dengan jumlah anggota hanya 25 negara dari kawasan
Asia dan Afrika yang ditujukan untuk menggalang solidaritas, menumbuhkan rasa
percaya diri serta untuk menyatukan visi.
Tujuan GNB semula adalah untuk
meredakan perang dingin dan ketegangan dunia sebagai akibat pertentangan antara
Blok Barat (Amerika Serikat) dan Blok Timur (Uni Soviet). Namun kemudian
berkembang meliputi kerja sama antarbangsa pada bidang-bidang lainnya.
Negara-negara yang baru merdeka
pada saat itu, termasuk Indonesia, dihadapkan pada ancaman perang besar yaitu
perang nuklir. Selain itu, juga terdapat persoalan-persoalan sosial dan
ekonomi, seperti keterbelakangan dan kemiskinan karena penjajahan.
Masihkah GNB Relevan Saat Ini?
Namun, yang menjadi pertanyaan
sekarang ini adalah masihkan GNB relevan dimasa sekarang ini ketika Blok Barat
dan Blok Timur sudah tidak ada lagi? Sebagai salah satu pendiri GNB, maka
Indonesia terdorong untuk membuktikan bahwa GNB masih sangat relevan pada abad
ke-21 tetapi pada saat yang sama juga merasa bahwa GNB harus berubah.
Jika melihat dari namanya, Non-Aligned
Movement (NAM), sebagai sebuah gerakan, GNB harus terus bergerak
ditengah-tengah dinamika dunia internasional saat ini. Apa yang telah menjadi
tema perjuangan GNB sejak 1961 sampai tahun 1990 masih tetap relevan karena
keterbelakangan serta kesenjangan ekonomi dan pembangunan masih tetap menjadi
permasalahan saat ini.
Selain itu, Andri
menambahkan bahwa interstate dan intra-state war justru muncul dimana-mana
seperti cendawan di musim hujan. Peperangan tersebut terjadi bukan karena
persaingan ideologi tetapi justru dipicu oleh persoalan-persoalan menyangkut
sistem politik, kehidupan ekonomi, kesenjangan ekonomi dan sebagainya."Hal ini menunjukkan bahwa apa yang dicita-citakan GNB yaitu dunia yang aman, tenteram dan sejahtera masih menjadi tantangan bagi berbagai negara. Karena itulah keberadaan GNB masih relevan untuk mencapai apa yang tadi saya katakan world peace and development," tambahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar